Tahun 2035.
Kota itu bernama Angkaraya, tempat di mana semua keputusan hidup ditentukan oleh angka.
Anak-anak tidak lagi menulis cita-cita di buku tulis, melainkan menginputnya ke dalam sistem: "Saya ingin jadi pemenang LGO4D."
Sistem LGO: Satu Kata, Empat Digit, Banyak Harapan
Di Angkaraya, LGO4D bukan sekadar situs.
Ia adalah institusi sosial, tempat masyarakat mendaftar nasib.
Setiap hari pukul 20.00, sirene digital berbunyi, dan semua penduduk menatap layar masing-masing. Sebuah kombinasi angka muncul—kadang harapan, kadang patah hati.
“Kalau nggak menang hari ini, ya coba lagi besok. Hidup kan emang gitu,” kata Pak Leman, pemilik warung sambil menyeruput kopi instan.
Kehidupan yang Diputar Seperti Roulette
Di dunia ini, warga percaya bahwa keberuntungan adalah bentuk logika.
Semakin sering mencoba, semakin dekat ke garis akhir.
Tapi ada yang diam-diam mulai bertanya:
"Apa kita masih manusia, atau hanya kombinasi dari empat angka?"
Mereka yang Menolak
Kelompok kecil mulai bermunculan—menolak tunduk pada angka.
Mereka kembali menanam pohon, menulis puisi, bahkan membuat jam dinding manual. Tapi setiap malam, tetap terdengar suara pelan di antara mereka:
"Eh... tapi kalau angka hari ini tembus, lumayan juga, ya?"
Karena begitulah LGO4D hidup—bukan hanya di situsnya, tapi di benak orang-orang yang merasa kemungkinan kecil tetap lebih baik daripada tanpa kemungkinan.
Epilog: LGO4D sebagai Simbol
Kisah ini fiksi. Tapi apakah benar-benar fiksi?
Karena di balik keyboard dan layar kita, mungkin memang ada bagian dari diri kita yang terus berharap bahwa empat angka bisa membuka pintu rezeki… atau setidaknya, rasa lega sementara.
Catatan: Tulisan ini adalah karya fiksi dan satir budaya digital. Tidak bertujuan mengajak atau mengarahkan pada praktik tertentu, hanya sebagai refleksi sosial masa kini.
Comments on “Kota Angka: Ketika Dunia Berputar di Sekitar LGO4D”